Artikel ini sebenarnya udah lama gw buat tapi di blog gw yang dulu, masih 'jadul'. Kali ini gw re-posted. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Saya merasa senang bisa menggunakan bahasa "british", tapi saya tidak senang diri saya ataupun orang lain yang sok "british", lebih bangga menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Mengapa diri saya ataupun orang lain terkadang seperti itu?, pudar bahasa Indonesia jika kita seperti itu.
Kita lihat realita bahwa bangsa lain lebih mengedepankan bahasa sendiri,tapi mengapa kita tidak. Di Jerman, Prancis, Cina, Korea Utara warganya menyapa orang asing pertama kali menggunakan bahasa mereka sendiri. Setelah mereka tahu bahwa yang diajak bicara tidak bisa berbahasa seperti yang mereka ucapkan, barulah mereka menyapa dengan bahasa Internasional.
Ada pengecualian sih, orang-orang Prancis yang memang memiliki budaya anti berbahasa Inggris.
Mengutamakan orang lain juga ada baiknya, tapi tidak di semua hal.
Sekarang kita lihat...
OI!! orang Indonesia kalau ketemu bule (A meriko-A meriki, Gerrrr_man, dll),
"hello sir, where are you from, would you talking2 with me"..hehe..
Bahasa "british" yang dipakai duluan. Di toko2, tempat2 publik Indonesia, "open daily,sale up to...,bla bla dan blaaaaaaaaaaaaaaa". Apakah supaya dianggap "orang gaul" bisa bicara sok "british"
Supaya dianggap sering bolak-balik dan pergi ke luar negeri???
Apakah sekarang orang Indonesia kepingin jadi Cinta Laura semua? ga tau ah! whatepper, aku lg pusing; ohhh my gooossh, really?; gitu-gitu lah, something like that, maybe; Masa sih? Actually I didn’t know about that before...
begitulah faktanya
Perlu Anda ketahui bahwa ini bukan semata-mata nasionalisme emosional.
Tulisan ini tidak melarang Anda untuk berbahasa "british". Tulisan ini bermaksud supaya kita lebih senang menggunakan bahasa persatuan, bahasa Indonesia, yang diikrarkan pada kongres tanggal 28 Oktober 1928. Pastinya Anda tahu, ada beberapa kata berbahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Inggris, serta beberapa kata jika dilafalkan dalam bahasa Indonesia malah terasa ambigu, "ngga banget geeto dech"
Mulailah senang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Mahirlah berbahasa Inggris, tapi jangan sok mahir. Tanpa menomorduakan bahasa Indonesia, kita bisa fasih berbahasa Inggris. Tidak dapat dipungkiri di era globalisasi seperti ini, bahasa Inggris diperlukan. Saya mengingatkan pada diri saya sendiri dan rekan-rekan pembaca sekali lagi, "tanpa menomorduakan bahasa Indonesia".
Belajar bangga berbahasa Indonesia. Gunakan dengan baik dan benar.
Dan maaf kalau tulisan saya belum menggunakan bahasa yang baik dan benar.
"KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA"
JAYALAH BAHASA INDONESIA DI NKRI
ada lagi yang penting...
Hidup guru bahasa Indonesia!!!!
Hidup Pak Darmadi *guru bahasa Indonesia saya di SMA..
Hidup juga Mr."Dompas",, *my English teacher
~dari Sandhi dan beberapa referensi~
0 komentar:
Posting Komentar