22 Jan 2011

Hayyuk Kita Membaca

“Baca”

Saya berharap ketika teman-teman mendengar kata di atas, semakin bersemangat, haus akan ilmu, dan berhasrat untuk melakukan “kata kerja” di atas. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Semua mengetahui bahwa saat ini masuk dalam abad ke-21. Tak ada batasan, tak ada kata “susah” bagi kita untuk mendapatkan sumber bacaan. Saya yakin, di setiap rumah teman-teman PASTI ada buku (bahan bacaan). Majalah, tabloid, koran, komik, novel, cerpen, dsb. Terlalu mudah bagi kita untuk mendapatkannya. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang very very very fast. Internet (e-book) merupakan salah satu hasil dari teknologi.

Dimanapun kita bisa membaca. Di masjid, ada tulisan “dilarang berbicara ketika khotib berkhotbah
Di jalan-jalan raya, ada papan iklan yang penuh dengan tulisan persuasif tentang sebuah produk. Di toilet, tertempel tulisan “setelah selesai, kran dimatikan kembali”, “dilarang membuang tisu, pembalut, dan sampah sejenisnya ke dalam kloset”, “kencing 1000, BAB/mandi 2000” (hehehehe). Atau di kamar teman-teman sekalian yang budiman, tertampang tulisan “gue kok ganteng/cantik/cute/manis banget ya”..... lebay-.

Itu hanya bukti bahwa dimanapun kita bisa membaca dan mendapat manfaat dari apa yang kita baca tadi. Ilmu akan kita dapat ketika membaca, apa yang kita tidak tahu berubah menjadi tahu. Tentunya membaca juga dari sumber yang lebih baik, jangan hanya dari toilet seperti contoh di atas.
Sebelum lanjut, marilah kita bersyukur karena kita bisa membaca.

Satu..............

Dua...............

Tiga..............

ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAMIN

Ada sebuah pepatah djaman doeloe yang mengatakan bahwa “buku adalah jendela ilmu”. Menurut Prof. Dr. dr. H. Sandhi Raditya, Ph.D., DEA, DESS, M.Sc., M.Psi., M.Eng., M.Pd., M.Sc., M.Hum., Sp. Semua Penyakit, S.Pi. (gelar fiktif), pepatah tadi kurang tepat. Masak sih hanya buku yang menjadi jendela ilmu. Menurutnya, yang lebih tepat MEMBACA adalah PINTU ILMU KEMANA SAJA. Setujukah semua?...klo yang setuju bakalan gw ‘kiss’ deh.. *kira-kira siapa yang mau ya...

Pepatah “membaca adalah pintu ilmu kemana saja” selalu penulis usahakan untuk selalu tertanam dalam hati dan pikiran supaya senang membaca. Entah membaca apa saja, yang penting bermanfaat bagi kita. Terutama membaca kitab suci Al-Qur’an, atau kitab suci menurut kepercayaan masing-masing.

Jadikan diri kita untuk haus dan berhasrat membaca. Seperti hasrat seorang musafir di tengah gurun pasir berangin panas untuk mencari air. Air yang akan membasahi kerongkongannya. Air yang akan membangkitkan semangatnya.

Betapa besar manfaat dari membaca.

Dengan membaca...
penulis mengetahui peristiwa ketika Rasulullah SAW berperang dengan orang kafir Quraisy, bertempur, mengalami kekalahan, dan memenangkan pertempuran.
Dengan membaca...
belum pergi ke Perancis, penulis sudah mengetahui indahnya Paris dengan aliran sungai Seine di bawah si jangkung yang gagah, Eiffel.
Dengan membaca...
penulis mengetahui segudang teori tentang C.I.N.T.A., teori tentang persahabatan, dan teori yang lain. Teori-teori yang banyak dicari juga oleh remaja.
Dengan membaca...
Bu Ani Zukhiton, guru SMA penulis, bisa menjelaskan kejadian-kejadian di jaman pra-kemerdekaan; kehidupan pra-sejarah; peristiwa-peristiwa di jaman Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan lain. Bayangin aja deh...
Apakah mungkin bu Ani hidup di jaman pra-sejarah atau di jaman mahapatih Gadjah Mada? Guru paling pinter sedunia dimana kejadian-kejadian sebelum beliau lahir, beliau bisa tau... *kata guru PKn gw di SMA
Dengan membaca...
Pak Swiss-man, guru SMP penulis, tanpa keliling dunia mengetahui bahwa bumi itu bulat, bumi memiliki empat samudera dan enam benua. Tanpa ikut tour dengan matahari, beliau mengetahui bahwa di bulan-bulan tertentu matahari tepat di atas garis khatulistiwa.
Dengan membaca...
penulis sebagai anak kampung di Temanggung mengetahui bahwa 15 milyar ton TNT (Tri Nitro Toluena) dihabiskan selama Perang Dunia. Kecanggihan militer AS dengan AH-64 Apache dan F-22 Raptor. Keganasan Lenin dan Stalin selama memimpin Uni Soviet.
Dengan membaca...
Penulis disadarkan bahwa orang tua wajib lebih kita cintai daripada orang lain yang sebagian pemuda pemudi menyebutnya “someone special”, pacar, atau apalah itu nama lainnya.
Sungguh besar bukan manfaat membaca?

SUBHANALLAH!!!
Oleh karena itu, penulis mengingatkan diri sendiri dan para pembaca semua.
IQRO’............BACALAH.............!!!
Ilmu kemana saja bisa kita dapat. SUPERFANTASTIC!!!.

-SELAMAT MEMBACA-   
  
  

  

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Facebook

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes